Senin, 20 April 2009

Sejarah ISID

Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo merupakan Perguruan Tinggi Pesantren pertama di Indonesia sejak 1963.
Kini, dengan berdirinya Kampus Baru ISID yang terletak di Jalan Raya Demangan Siman Ponorogo, 5 km arah utara dari Kampus Pondok Modern Darussalam Gontor, ISID tidak lagi menjadi Perguruan Tinggi eksklusif yang hanya membina dan meningkatkan kuwalitas staf pengajar Kulliyatu-l-Mu’allimin/ Al-Mu’allimat suatu lembaga pendidikan tingkat menengah dilingkungan Pondok Modern Gontor- karena Kampus Baru ini sengaja dipersiapkan untuk mereka yang berminat terhadap program-program studi yang ditawarkan, dari kalangan manapun. Adapun kampus ISID yang sudah ada, yaitu yang terletak di kampus Al-Azhar Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dan Kampus Pesantren Putri di Sambirejo Mantingan Ngawi, masih tetap exist dan terus dikembangkan.
Perguruan Tinggi Pesantren adalah sebuah sistem kelembagaan Pendidikan Tinggi Islam yang menawarkan program Akademik dan Profesional yang relevan dengan Studi Islam; di dalamnya, para mahasiswa dapat hidup, belajar dan beraktivitas secara kreatif dalam lingkungan pesantren dengan mengacu kepada Panca jiwa Pondok Modern Darussalam Gontor yaitu, Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah dan Kebebasan; dan Motto Pondok Modern Darussalam Gontor; Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas, Berpikiran Bebas; serta taat menjalankan dan menegakkan Syari’at Islam, berkhidmat kepada bangsa dan negara;mampu mandiri dalam memelihara, memperdalam dan mengembangkan ajaran agama Islam dan ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan ummat lahir bathin, dunia akhirat, dan meningkatkan kuwalitas sumber daya manusia muslim Indonesia.Bahwasannya pendidikan adalah kebutuhan asasi manusia agar dapat hidup sesuai dengan kodrat kemanusiaannya sebagai makhluk Allah SWT yang diberi amanat dan tanggung jawab untuk menjadi khalifah-Nya di muka bumi. (Q.S al-Mujadalah: 11 al-Baqarah: 30).
Dalam rangka melaksanakan misi dan risalah tersebut, maka para pendiri Pondok Modern Gontor, KH Ahmad Sahal, KH. Zaenuddin Fananie, KH. Imam Zarkasyi, pada tanggal 1 Rajab 1383 / 17 November 1963, mendirikan Perguruan Tinggi Darussalam (PTD) dengan dua Fakultas; Tarbiyah dan Ushuluddin. Pada tahun 1972 nama PTD berubah menjadi Institut Pendidikan Darussalam (IPD), sedangkan nama Institut Studi Islam Darussalam (ISID) yang mempunyai tiga Fakultas; Ushuluddin, Tarbiyah (Pendidikan) dan Syari’ah, ditetapkan sejak tahun 1996 sesuai dengan SK Menteri Agama RI no. 174/ Th. 1996 Tanggal 29 April 1996, kemudian nama ini berlaku sampai sekarang ini. Pendirian Perguruan Tinggi oleh Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam (YPTD) tersebut sebagai upaya untuk menjawab problematika ummat yang membutuhkan sebuah lembaga Pendidikan Tinggi Islam untuk mencetak ulama yang intelek dan intelek yang ulama. Pendirian Institut ini dimaksudkan sebagai rintisan awal bagi terwujudnya Universitas Islam yang bermutu dan berkualitas sekaligus bermanfaat bagi kemajuan ummat. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang lahir dan tumbuh dilingkungan Pondok Pesantren, Institut Studi Islam Darussalam (ISID) selalu bepegang teguh pada prinsip-prinsip agama Islam didalam melaksanakan pendidikan, pengajaran dan kegiatan-kegiatan ilmiyah lainnya.Dengan tetap menjaga keseimbangan antara nilai-nilai Pendidikan Pondok Pesantren pada satu sisi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sisi yang lain.Institut Studi Islam Darussalam (ISID), berketetapan mengusahakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan ummat, dalam rangka mencerdaskan bangsa (UUD 45) demi terbinanya menusia Indonesia seutuhnya, dan terwujudnya masyarakat adil dan makmur (GBHN dan UU no. 20 Tahun 2003), jasmani dan rohani yang diridai oleh Allah SWT. Sebagai sebuah Perguruan Tinggi Pesantren, Institut Studi Islam Darussalam (ISID) juga bertujuan untuk membentuk sarjana mu’min muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berfikiran bebas, serta taat menjalankan syari’at Islam, berkhidmat kepada bangsa dan negara, cakap berdiri sendiri dalam memelihara, memperdalam dan mengembangkan ajaran-ajaran Islam dan ilmu pengetahuan, bagi kesejahteraan ummat lahir batin, dunia akhirat .Sekarang ini jumlah mahasiswa sebanyak 1162 dan jumlah dosen 99, input setiap tahun adalah 500 mahasiswa sedangkan graduan yang akan keluar adalah 145 mahasiswa.Setelah mahasiswa menyelesaikan semua program dan dinyatakan lulus, maka yang bersangkutan berhak mendapat gelar Sarjana Strata Satu (Licentiate), untuk Sarjana Tarbiyah (Pendidikan) adalah Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I), Sarjana Ushuluddin adalah Sarjana Filsafat Islam (S.Fil.I) dan Sarjana Syari’ah adalah Sarjana Hukum Islam (S.H.I)

1 komentar:

  1. Loh..loh.. dah terakreditasi A jadi
    S.Phil.I khan?????

    iya khan????

    BalasHapus